Got My Cursor @ 123Cursors.com

Minggu, 06 November 2011

Koloni Seonggok


Kali ini aku membuat puisi. Walaupun tema puisi ini sangat, amat sangat, luar biasa sangat, sangat sangat ya ampun, SANGAT BIASA! Bahkan mungkin SD udah disuruh buat puisi yang bertemakan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita. Heleeh :-/
Tapi tak apa lah ya, ambil sisi positifnya aja. “Oohhh walaupun si Sandy ini buat puisi yang temanya sederaha, tapi biarlah. Hitung-hitung melatih diri dan mencoba buat berpuisi,” trengtrengtreng kayak gitulah maunya kalian (red:pembaca) tanggapi puisiku yang tak seberapa ini. Atau boleh juga “Ahh, nggak mantap si Sandy ini, bikin puisi yang biasa-biasa aja. Lagian sok-sok buat puisi pulak tuh,” kekekekkek :D. Kembali ke studio, terserah Anda mau pilih mana :p
Naah, jadi yang melatarbelakangi aku buat puisi ini adalah,,,, (treeeeeng, kasih tau nggak ya? ish, lebay hahha) suatu sore nan cerah ketika sang dewa langit mulai memayungi cakrawala dengan rona lembayung yang bersinar kilau berpantul dari pasir-pasir permadani pantai, tapi sayangnya aku lagi nggak di pantai heheh *ga jelas kali, latarnya aja uda kepanjangan, sand! ; kata pembaca*. Uda ahh, pokoknya suatu sore kakakku nyuruh bersihin pekarangan sekaligus sampe selokannya. Ya, begitu! Terinspirasi aja. Blablablablaa... *ntar kepanjangan, malah ntar malas bacanya. Lagian uda pada ngotot nih mata yang baca kakaka* Langsung aja.
Check it out!



Koloni seonggok
Duduk manis merana
Dalam wahana kehidupan air depan rumah
Tanpa riak, tanpa arus
Berteriak dalam ketidakpedulian makhluk berakal
Yang selama ini dipuji sempurna

Koloni seonggok
Tanpa bentuk, antahbarantah
Hanya sekumpulan mereka yang senasib
Bekas sesuatu dari sang tokoh hidup
Menenteng seremah asa akan balada nanti
Terkepung dalam ranah hidup keji

Kolono seonggok
Ingin berteriak menerkam
“Pindahkan aku dari sini!”
“Pindah kemana aku seharusnya berada,”
“Tak ingin kau anggap aku penyusah,”
Atau, boleh kau pergunakan aku,”

Koloni seonggok
Menangis menunggu dalam lara
Malaikat berbaju kuning
Menjemput bersama teman senasib
Menawarkan nirwana penantian
Mengakhiri riwayat hidup kami yang bengis
Koloni seonggok

Bertanya mengapa dan bagaimana
Bahkan si piala adipura
Sekonyong-konyong hanya sebagai topeng
Tameng prestasi dan kekreatifitasan
Bagi insan-insan yang munafik
Koloni seonggok

Tersikut dalam kata-kata mimpi
Kerinduan akan terbitnya dunia abadi
Terkekang dalam larutan riak kehidupan
Menanti sebuah lentera asah
Bersama kepingan rasa kelam gulita




Mohon bimbingannya. Para kalian yang pintar dalam sastra, bantu aku ini. Mananya yang salah? Mananya nggak pas? Ato perlu ada yang diganti, gitu? Soalnya masih amatiran kalo tentang yang kayak beginian.

Tidak ada komentar:


Got My Cursor @ 123Cursors.com

Got My Cursor @ 123Cursors.com

Got My Cursor @ 123Cursors.com